Halaman

Rabu, 23 September 2009

Sabtu,19 September 2009

Hari ini adalah hari yang dimana ada 1 hal yang sudah kuduga dari kemaren. Pulkam! Poelang kampoeng. Sejenis kegiatan,lebih tepatnya ritual , yang dilakukan keluarga gw sebelum lebaran. Sedikit informasi,kampungku berada di Maninjau,desa yang terkenal akan danaunya,danau Maninjau. Awalnya sih,gw mengira kami akan pergi antara jam 9-15,jam-jam membosankan saat tiba disana,dijemput oleh paman gw. Makanya,gw bela-belain mandi pagi,padahal lagi libur,harusnya gw ga usah mandi. Dan gw bangunkan adek gw dengan sekarung pupuk (ya enggaklah). Gw bangunkan ia supaya cepat mandi dan gak kena marah.
Jam-jam rawan itu gw tunggu dengan sabar,penuh perhatian,dan tidak sombong. Juga menabung kemampuan bermain Counter-Strike. Saat jam 3,gw kira bakal dijemput jam sgitu,eh,batang hidung paman gw belum nongol-nongol. Ganteng! Ternyata gw dijemput jam setengah 6. Doa gw supaya tiba dikampung pada saat malam hari dikabulkan Tuhan!
Begitulah. Kami berbuka dengan selamat dijalan,shalat disebuah mesjid (ga mungkin wihara kan?),dan makan nasi disebuah pondok baselo. Maknyess!!! Makan dengan semut-semut sebesar buku-buku jari,dan semut terbang. Untuk mereka ga ketelen. Kalau ketelen,bisa jadi sarang semut nih prut.
Dijalan,gw hanya tidur (lha? Tidur dijalan?) dan tidak melakukan apa-apa selain menghibernasikan diri. Sampai jg gw dikampung dengan selamat sentosa,lolos bersyarat,jujur dan adil. Saat turun mobil,gw langsung membantu paman gw bongkar muat mobil.
(Away)
Gw berpendapat. Supaya orang tua kita ga pusing mikirin anaknya,anak umur 17 taon keatas. Harusnya mereka ga usah mikirin kita selain makan dan biaya pendidikan kita. Biarkan aja kita bebas,sebebas bebek dilautan (emang ada?). mau baik kita,mau jelek kita. Biarkan saja. Mantap kan?
Pendapat kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar