Halaman

Senin, 11 Oktober 2010

A debate today :D

yosh, my blog-lurking dimanapun kalian berada. pie kabare? apo kaba dunsanak? still fine kan? bagus deh kalau gitu ;D

10/10/10, wuogh, tanggal " sakral " sudah lewat. yang jadian, nikah, dan broj, i mean, melahirkan, selamat ya. moga2 tanggal itu baik bagi mulainya hidup baru kalian :D

hari ini, 11/10/10, adalah hari yang sangat langka bagi gw...

untuk pertama kalinya gw ikut debat dalam salah satu ilmu negara...tentang kedaulatan....wuogh! *lebay

well, begitulah. siang itu, gw masuk kelas F 1.3, kelas ilmu negara. kelas sangat sepi. kontras sekali dengan suasana di luar yang hiruk pikuk bak pasarraya. sibuk dengan aktifitas masing-masing. gw mencari tempat duduk yang PW, di belakang seorang anak laki-laki, dengan seorang perempuan yang duduk di depannya. si laki-laki membaca sebuah referensi teori-teori kedaulatan yang pernah kita pelajari di SMA. aku cuek, mengambil tempat duduk, dan mengecek isinya. pembatasnya kurang! *plak

" 2 sejoli " di depan gw itu memulai pembicaraan yang serius. mereka berdebat tentang Teori Kedaulatan Tuhan dan Paus. agaknya, mereka sedang bicara tentang mengapa teori itu dipakai pada zaman dulu.

gw nimbrung, ikut mendengar. si laki-laki membaca referensi disaat si cewek berkoar-koar mengutarakan pendapatnya. aku hanya manggut-manggut. calon pendebat yang handal nih. mereka terus berbicara, hingga masuklah pada sebuah pembicaraan yang menarik.

" apa salah satu teori (dan hukum) yang dipakai, juga relevan untuk kehidupan modern sekarang? "

si laki-laki, mengatakan bahwa teori kedaulatan, dan hukum dari Tuhan lah yang relevan dipakai. mengapa? di zaman ini, dengan begitu banyaknya kejahatan merajalela, hukum agama lebih tepat dipakai untuk menghukum para pelaku, karena hukum agama (bersifat lebih tegas), membuat malu pelaku akan perbuatannya, telah melanggar hukum agama dan negaranya. si cewek tidak setuju, penerapan hukum agama akan membuat proses hukuman akan menjadi repot. ya ga lucu kan, untuk menghukum suatu pelaku dari agama berbeda, harus mendatangkan hakim dengan agama yang sesuai? akan terjadi pengkhususan hukuman, orang akan membandingkan, hukuman dari agama mana yang sesuai.

gw setuju dengan si cewe, pribadi, gw takut sekali dengan hukuman agama, wong mengerikan sekali. bila gw nyuri celdam *plak* tar tangan gw ilang 1 dunk. gw juga menambahkan soal kedaulatan. Tuhan berkuasa akan sesuatu, tapi dalam nyatanya, teori itu tidak relevan. mengapa? bila teori itu dipakai, maka, contoh : Paus, yang notabene pendeta tinggi agama Kristen, akan menganggap dirinya pemegang kuasa dari Tuhan, dan bisa saja, Paus akan menggunakan kekuasaan itu secara sewenang-wenang, karena menolak permintaan Paus sama saja menolak permintaan Tuhan. sebenarnya, Tuhan memberi umatnya kedaulatan itu, dan umatnya memilih satu pemimpin untuk melaksanakan hukum-hukum secara formal.

pembicaraan ini terputus, saat dosen sudah masuk. pelajaranpun dimulai.

kepada pembaca blog ini, berikan pendapat kalian ya :D juga berikan koreksi koreksi akan tulisan ini


nb : kepada si cowo dan si cewe, besok2 kita lanjutin sambil kenalan ya XD


salam gaje :D